BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi
adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau
pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang
lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output
perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan
output riil per orang.
Sadono
Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan
ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian
kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan
pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang.
B. Rumusan
Masalah
v Strategi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
v Perencanaan
pembangunan Ekonomi
v Kegagalan
Pertumbuhan Ekonomi
C. Tujuan
Makalah
v Untuk
meningkatkan pola pikir yang lebih baik untuk menjadikan Negara Indonesia
sejahtera
BAB II
PEMBAHASAN
A.
STRATEGI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN
EKONOMI
1.
Strategi pertumbuhan ekonomi
Bagi Negara berkembang, perencanaan pembangunan ekonomi
diarahkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini dilakukan dengan
cara meningkatkan pendapatan, tabungan dan investasi. Karena akumulasi capital
mengalami kesulitan berkaitan dengan jebakan kemiskinan yang tidak berujung
pangkal, maka perlu adanya pembangunan yang berencana. Untuk keluar dari
jebakan lingkaran kemiskinan tadi ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu :
1. Melakukan pembangunan yang terencana
dengan mencari modal dari luar negeri yang disebut sebagai industrialisasi yang
diproteksi.
2. Menghimpun tabungan wajib yang disebut
industrialisasi dengan kemampuan sendiri.
Dasar pemikiran perencanaan pada NSB adalah :
1. Untuk memperbaiki dan memperkuat
mekanisme pasar
2. Keinginan untuk mengurangi pengangguran
3. Untuk mensinergikan sektor pertanian
dengan sektor industry
4. Pembangunan infrastruktur sesuai dengan
kebutuhan
5. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan
lembaga keuangan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi.
Strategi
pertumbuhan ekonomi
1. Industrialisasi
Versus Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian
bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan secara relatif
menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan jalan, saluran
dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan produktivitas
sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan tenaga kerja
lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama. Dengan
demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri tanpa
menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau kenaikkan
produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan di
sektor tersebut.
2. Strategi
Impor Versus Promosi Ekspor
Stategi industrialisasi
via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan membangun industri yang
menghasilkan barang-barang yang semula diimpor. Alternatif kebijakan lain
adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan ini menekankan
pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi dalam negeri
yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya dengan biaya
rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi ini
secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa
bersaing di pasar internasional.
3. Perlunya
Disertivikasi
Usaha mengadakan
disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas bumi merupakan
upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya.
Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi
Dua hal esensial harus
dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang
harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber
menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran
atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah
diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sumber-sumber
Alam
Elemen ini meliputi
luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-lain. Beberapa
negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber alam, sedikitnya
sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan
dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber
tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.
2 Sumber-sumber
Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber
daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya
adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas
sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah.
3. Kualitas
Tenaga Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang
berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas
sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat
serta untuk pendidikan dan latihan kerja.
4 .Akumulasi
Kapital
Untuk mengadakan
akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama
beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada
tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan.
Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya;
tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi
industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor
pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting
dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi
dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama,
hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan barang-barang
kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas
umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang
modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi
1. Beberapa
negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan
ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya
pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban
hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan
bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan
ekonomi.
2. Ketidak mampuan atau
kelemahan sektor swasta melaksanakan fungsi entreprenurial yang bersedia dan
mampu mengadakan akumulasi kapital dan mengambil inisiatif mengadakan investasi
yang diperlukan untuk memonitori proses pertumbuhan.
3. Pertumbuhan
ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama
oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini
tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang
dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan
dasar masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta
fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program
lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Rendahnya
tabungan-investasi masyarakat (sektor swasta) merupakan pusat atau faktor
penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena
adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju oleh
kelompok kaya yang sesungguhnya biasa menabung.
5. Hambatan
sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah penduduk yang
sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program pemerintahlah
yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan penduduk yang cepat
lewat program keluarga berencana dan melaksanakan program-program pembangunan
pertanian atau daerah pedesaan yang bisa mengerem atau memperlambat arus
urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke kota-kota besar dan mengakibatkan
masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.
6. Pemerintah
dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian pertumbuhan
ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan faktor penawaran
saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu sumber-sumber alam
dan manusia, kapital, dan teknologi; tetapi juga faktor permintaan luar
negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat direalisasikan.
Pertumbuhan
ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang
sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan
memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi
pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa
yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari
pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi
adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10).
Sumber
Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDPriil per kapita. Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total
sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang
diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang
berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan
penawaran tenaga kerja Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan
keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik,
tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktifdibandingkan tenaga kerja
lama.
2. Kenaikan
modal fisik atau sumber daya manusia Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan
keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik
menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung
jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber
lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan
produktivitas ,Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan
tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan
pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)
Manfaat Pertumbuhan
Ekonomi
Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1.
Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi
sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk
mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan
perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan
juga produktivitasnya.
2.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan
penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan
regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh
Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
3.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya
persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk
dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).
Sadono
Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang
menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan
ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui
serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya
peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka
panjang.
2.
Strategi
Pembangunan Indonesia
1. Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah:
Strategi pembangunan ekonomi suatu
negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana
menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat
menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya bahwa pertumbuhan
ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat kebawah
(trickle-dowm-effect)- pendistribusian kembali.
Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal
tersebut merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik paling keras dari strategi
pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang
semakin tajam.
2. Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah dengan ditekankannya
peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui
penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu. Namun ternyata model
pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang
dihadapi negara-negara yang sedang berkembang seperti pengangguran massal,
kemiskinan struktural dan kepicangan sosial.
3. Strategi Ketergantungan
Sejarah dari Strategi
pembangunan ini,ketidak puasan para ekonom dengan dua metode atau dua
strategi diatas menuntut para ekonom mencari alternatif lain guna mendapatkan strategi
yang efektif di terapkan di negara ini.Maka dari itu pada tahun 1965 muncul
strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep
ketergantungan ini adalah :
·
Kemiskinan
di negara - negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan
negara tersebut dari pihak / negara lain. Oleh karena itu jka suatu negara
ingin bebas dari kemiskinan dan kerterbelakangan ekonomi, maka negara tersebut
haruslah mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri
dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya
adalah :
1.
meningkatkan produksi nasional , yang disertai
dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi
2.
lebih
mencintai produk nasional , dan sejenisnya.
4. Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini menganjurkan agar negara-negara sedang
berkembang memperbaiki tata hubungan sosial, politik, dan ekonomi kearah
prinsip swadaya, partisipasi rakyat dan keadilan sosial dengan lebih
memperhatikan lapisan masyarakat paling bawah yang hidup dibawah garis
kemiskinan yang ternyata merupakan bagian terbesar dari masyarakat.
Strategi ini
dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab – sebab
kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya / maju.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan / pengaruh menyetor dari kaya ke miskin (Spread Effects) lebih kecil daripada terjadnya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (Back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
5. Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasarana dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan
secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan
menjangkau, apalagi memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis
kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan
Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia
tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan
yang bersumber pada pengangguran. Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan
bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan
kebutuhan pokok.
faktor-faktor
yang mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1. Faktor-faktor
Ekonomi, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,
kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi)
2. Faktor
Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan
birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.
Indikator
pembanguna Ekonomi
1. Pertumbuhan
Produk Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam 1 tahun
2. Produk
Domestik Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik
secara simultan (terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks
Kualitas Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur
tingkat kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index).
PQLI terdiri atas 3 indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup,
tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks
Pembangunan Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan
hidup, indeks pendidikan, indeks standar hidup yang layak
Dampak
Positif Pembangunan Ekonomi
·
Melalui
pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih
lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
·
Adanya
pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan
oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
·
Terciptanya
lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa
memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
·
Melalui
pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari
struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan
ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
·
Pembangunan
ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan
ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian,
akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak
Negatif Pembangunan Ekonomi
·
Adanya
pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya
kerusakan lingkungan hidup.
·
Industrialisasi
mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
·
hilangnya
habitat alam baik hayati atau hewani
B.
PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
CONYERS & HILLS (1994) ; Suatu proses yang
bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen perencanaan.
1. Merencanakan
berarti memilih
2. Perencanaan
merupakan alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan
merupakan alat untuk mencapai tujuan
4. Perencanaan
untuk masa depan
ARTHUR LEWIS (1966) dalam buku “DEVELOPMENT PLANNING”,
membagi perencanaan kedalam 6 pengertian
:
1. Berarti faktor
letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll.
2. Berarti keputusan penggunaan dana pemerintah
di masa datang
3. Berarti ekonomi berencana
4. Perencanaan kadangkala setiap penentuan
sasaran produksi pemerintah
5. Penetapan
sasaran perekonomian secara keseluruhan
6. Perencanaan
kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah
Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :
·
Usaha mencapai perkembangan sosial
ekonomi mantap (Steady social economic growth). Tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif.
·
Usaha
meningkatkan pendapatan
·
Usaha
perubahan struktur ekonomi ; Usaha diversifikasi ekonomi
·
Usaha
perluasan kesempatan kerja
·
Usaha
pemerataan pembangunan ; DISTRIBUTIVE JUSTICE
·
Usaha
pembinaan lembaga ekonomi masyarakat
·
Usaha
terus menerus menjaga stabilitas ekonomi
FUNGSI PERENCANAAN :
1. Terdapat
pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepad pencapain tujuan pembangunan.
2. Terdapat
perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan & risiko
3. Memberi
kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4. Dilakukan
penyusunan skala priorotas dari segi pentingnya tujuan
5. Sebagai alat
mengukur / standar terhadap pengawasan evaluasi.
Dari sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan adalah :
1.
Agar
penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif, shg terhindar
dari pemborosan.
2.
Agar
perkembangan / pertumbuhan ekonomi menjadi mantap
3.
Agar
tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.
Syarat-syarat keberhasilan suatu perencanaan pembangunan
:
1.
Komisi
perencanaan ; terorganisir dan ahli.
2.
Data
statistik
3.
Tujuan
4.
Penetapan
sasaran & prioritas ; secara makro dan sektoral
5.
Mobilisasi
sumber daya ; luar negeri & dalam negeri (Saving, Laba & Pajak)
6.
Kesinambungan
perencanaan.
7.
Sistim
administrasi yang efesien ; kuat, tidak korup (Lewis)
8.
Kebijaksanaan
pembangunan yg tepat
9.
Administrasi
yg ekonomis
10.
Dasar
pendidikan.
11.
Teori
konsumsi; menurut GALBRAITH (1962)
12.
Dukungan
masyarakat; rencana nasional
Kegagalan perencanaan pembangunan ekonomi
Hal-hal yang
mempengaruhi kegagalan antara lain:
1. Masalah
pembangunan yang mendasar,struktur di pedesaan yang buruk. Seorang tekhnokrat
sebaiknya melakukan eksperimen dan interaksi terlebih dahulu
2. Kekurangan
data,Di negara berkembang data yang reliable tidak tersedia
3. Ketidak pastian,Sering
terjadi di negara berkembang. Metodologi konvensional memberikan sedikit uang
sogokan untuk impact yang tiba-tiba terjadi (fisik,ekonomi,social)
Menurut Bintoro Tjokromidjojo, manfaat perencanaan adalah:
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu persyaratan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaa yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas
5. Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi
6. Penggunaan dan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif
7. Dengan perencanaan, perkembangan ekonom yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus menerus dapat ditingkatkan
8. Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
Keeereeeen
BalasHapus